MENGETAHUI SIFAT KEMUNAFIKAN PADA DIRI KITA

  1. MENGETAHUI SIFAT KEMUNAFIKAN PADA DIRI KITA

“Dalam diri setiap manusia tertanam benih-benih kemunafikan. Terserah kita, apakah akan membiarkannya tumbuh subur atau berusaha mencabutnya. Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari menyebutkan, ciri-ciri orang munafik itu ada tiga, yaitu

آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).

“Hadis ini mengajak kita merenung dalam lubuk hati. Apakah lidah kita sering tergelincir pada lembah dusta? Apakah janji-janji kita layaknya fatamorgana yang sirna begitu saja? Ataukah amanat yang dipercayakan kepada kita seringkali kita khianati? Dengan merenungi ketiga sifat ini, kita dapat menggali lebih dalam tentang diri sendiri.”

Kemudian “ketidakkonsistenan dalam menjalankan shalat, terutama dalam hal bacaan, dapat menjadi indikasi adanya penyakit hati berupa kemunafikan. Seseorang yang benar-benar khusyuk dalam beribadah akan senantiasa menjaga kualitas bacaannya, baik saat menjadi imam maupun makmum. Namun, bagi orang munafik, ibadah hanyalah sebuah penampilan semata. Mereka tidak menyadari bahwa Allah Maha Melihat segala perbuatan hamba-Nya.”, dia menipu kepada alloh tapi dia tidak sadar berdasarkan firman alloh

يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
surat-al-baqarah-ayat-9.html

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedangkan mereka tidak sadar.

 

Back To Top