07/09/2025
_DSC0575

Libur panjang awal Juni ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Dimulai sejak Jumat (tanggal merah), dilanjutkan Sabtu, Minggu, dan cuti bersama pada Senin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya tidak bepergian selama libur ini. Agenda utama saya adalah menjadi panitia penyembelihan hewan kurban. Bagaimana dengan Anda?

Sudah empat tahun terakhir, Masjid Al Fatih Fakultas Teknik (FT) rutin menghimpun dan menyalurkan hewan kurban. Pada Idul Adha 1446 H / 2025 M ini,  telah terkumpul 18 peserta (shohibul kurban) diantaranya 14 dari tenaga pendidikan, 3 dari tenaga kependidikan, dan 1 dari mahasiswa.

Dari 18 peserta kurban, berhasil dibelikan 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Alhamdulillah, proses penyembelihan hingga distribusi berjalan lancar. Sebanyak 184 paket daging kurban telah dibagikan kepada sivitas akademika Fakultas Teknik dan masyarakat sekitar.

Masjdi Al Fatih pada awal pembangunan tahun 2021 (Foto: Erwanto)

Saya tidak akan membahas dalil-dalil kurban, jenis hewan, atau teknis kepanitiaan. Namun, izinkan saya berbagi sedikit cerita tentang bagaimana Masjid Al Fatih bisa menghimpun cukup banyak Shohibul kurban.

Saya mulai bekerja di Fakultas Teknik Universitas Lampung pada pertengahan 2019. Saat itu, Masjid Al Fatih masih dalam tahap pembangunan pondasi. Baru sekitar tahun 2021, lantai satunya bisa difungsikan. Kini lantai duanya pun juga sudah dapat difungsikan.

Saya sendiri kurang ingat bagaimana bisa terlibat dalam kepengurusan, namun sejak itu saya menjadi anggota Badan Pengurus Harian (BPH) Masjid.

Saya memiliki tanggung jawab meliputi pengelolaan harian seperti ketersediaan air wudu, kebersihan, lampu-lampu, persiapan salat Jumat, hingga laporan keuangan harian.

Berkat kerja sama pengurus, FOSSI FT, dan para jamaah, Masjid Al Fatih kini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pilihan menarik untuk kegiatan akademis mahasiswa.

Masjid juga dimanfaatkan untuk beristirahat, bercengkerama hangat, rapat-rapat kecil, mengerjakan tugas kuliah, bahkan yang menarik menjadi tempat strategis untuk menemui dosen bimbingan.

Tak jarang saya melihat mahasiswa sudah standby dengan draft skripsi, menunggu dosen selesai salat untuk langsung melakukan bimbingan.

Masjid juga menyediakan air minum gratis setiap hari, dan khusus hari Jumat tersedia snack ringan untuk jamaah setelah salat Jumat.

Panitia pembangunan pun telah menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memastikan pengembangan masjid tetap berkelanjutan sesuai kebutuhan.

Saya merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari upaya memakmurkan masjid. Melihat masjid selalu hidup dengan aktivitas positif adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Semoga Masjid Al Fatih terus berkembang menjadi ruang yang memberikan manfaat lebih luas dan menjadi bagian dari kisah sukses mahasiswa Fakultas Teknik.

Saya yakin, suasana positif inilah yang membuat banyak civitas akademika mempercayakan kurban mereka melalui Masjid Al Fatih.

Sebagai penutup, saya mengajak pada para pembaca mari kita terus memakmurkan masjid dengan aktivitas-aktivitas positif dan menyisihkan infak terbaik kita untuk pembangunan masjid.

Tambahan: Bagi jamaah atau siapa pun yang ingin menyalurkan hewan kurban tahun depan, insyaallah Masjid Al Fatih siap menerima amanah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

61 − 57 =