10/12/2024

Saya baru saja menyelesaikan mesin cuci kami yang rusak dari beberapa hari yang lalu. Walaupun hanya modal nekat saja, Alhamdulilah setelah minta dikawal oleh youtube akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Tak butuh waktu lama, dengan memanfaatkan barang tidak terpakai kini mesin cuci sudah sehat lagi.

Mesin cuci kami mengalami kerusakan pada bagian bak pengeringnya. Termasuk didalamnya seal set yang sudah robek, dudukan dinamo yang kakinya lepas, serta dinamo putar yang tidak berfungsi. Kalau sudah begini, bagaimana nasib mesin cuci ini?

Sempat mencari informasi biaya perbaikan, estimasi tak kurang dari 600K biayanya (spare part dan jasa). Lumayan bukan…

Singkat cerita dengan masalah sepelik itu, saya membongkar dan memperbaiki hingga tuntas hanya dengan modal 25 K saja (seal). Tentu ada cerita panjang dibalik itu semua, mulai dari puter otak memanfaatkan barang tak terpakai hingga survei bahan pengganti spare part yang memang harus diganti.

Saya tidak akan membahas bagaimana saya bisa menyelesaikan itu dengan barang tak terpakai serta dikerjakan sendiri. Tapi saya ingin menularkan pada pembaca setia blog saya, bahwa kita semua sebenarnya mempunyai kemampuan untuk melakukan menyelesaikan “sesuatu” yang sebelumnya kita banyangkan tidak bisa.

Hal terpenting adalah kemauan, rasa ingin tau/ belajar, dan usaha. Tidak ada alasan untuk tidak bisa, banyak media yang dapat kita jadikan sebagai petunjuk. Ada hal-hal yang cukup kita sendiri untuk menyelesaikannya, ada hal-hal yang memang sulit harus memanggil ahlinya. Mandirilah, simpanlah uangmu untuk hal-hal yang lain.

Seorang kakek menambal sepeda (https://www.mainsepeda.com/)

Orang tua kami mendidik anak-anaknya untuk belajar mandiri, supaya tidak tergantungan pada orang lain. Mungkin salah satu alasannya adalah karena kami tinggal di sebuah kampung yang terpencil, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Orang tua kami tidak mewarisi sebidang tanah, tapi pelajaran hidup (ilmu) untuk hidup.

Masih teringat jelas pada saat itu, saya merasa sangat kesal kepada Bapak. Bagaimana tidak, waktu itu saya disuruh untuk menambal ban sepeda yang bocor tertusuk paku. Awalnya saya mengira diminta tolong untuk mengantarkan ke bengkel untuk menambal, kerena memang tak jauh dari rumah kami ada bengkel. Ternyata diminta menambal sendiri (tradisional) dengan getah karet.

Tugas ini tentu tidak mudah bagi remaja kelas 1 SMA pada saat itu. Selain harus mencari getah karet langsung dari pohonnya, harus melepas ban, mencari lubang bocor, mengerok ban yang bocor, juga harus tahu kapan waktu yang pas untuk menempelkan olesan kedua karet pada ban.

Tidak terfikir saat itu, bahwasanya ada pesan pelajaran berharga yang hendak disampaikan. Sebenarnya mudah saja membawa sepeda langsung ke bengkel, selain cepat selesainya upahnya pun juga tidak mahal (mungkin setara dengan 10 K untuk saat ini). Tapi bukan itu, ya… bapak mengajarkan saya untuk belajar mandiri. Mulai saat itu hingga saat ini dan seterusnya sudah tertanam pada tubuh ini untuk bisa hidup mandiri. Terima kasih bapak.

Penutup tulisan ini, yok jangan manja sedikit-sedikit panggil tukang, panggil ini-itu. Jika kita bisa mengerjakan sendiri, maka kerjakan sendiri. Satu lagi dari kejadian hari ini saya sedikit banyak sudah bisa dandan mesin cuci. Jika ada masalah dengan mesin cuci pembaca sekalian, boleh konsultasi ya… atau bisa pakai jasa saya hehe…

Bye…